Sunday, July 20, 2008

Jangan Sampai Lupa Makan Permen

(foto diambil dari www.sweetfactory.com)

Artikel yang bagus, kebetulan tema yang sering kami diskusikan dirumah.

Kebetulan teman kasih fwd ke saya,  dan diposting disini, siapa tau ada yang belum pernah baca.
Bagus deh kalau menurut saya.....


Alkisah ada dua orang anak laki-laki, Bob dan Bib, yang sedang melewati lembah permen lolipop.
Di tengah lembah itu terdapat jalan setapak yang beraspal.
Di jalan itulah Bob dan Bib berjalan kaki bersama.
Uniknya, di kiri-kanan jalan lembah itu terdapat ba nyak permen lollipop yang berwarni-warni dengan aneka rasa. Permen-permen yang terlihat seperti berbaris itu seakan menunggu tangan-tangan Bob dan Bib untuk mengambil dan menikmati kelezatan mereka.

Bob sangat kegirangan melihat ba nyak nya permen lolipop yang bisa diambil.
Maka ia pun sibuk mengumpulkan permen-permen tersebut. Ia mempercepat jalannya supaya bisa mengambil permen lolipop lainnya yang terlihat sangat banyak didepannya.
Bob mengumpulkan sangat ba nyak permen lolipop
yang ia simpan di dalam tas karungnya. Ia sibuk mengumpulkan permen-permen tersebut tapi sepertinya permen-permen tersebut tidak pernah habis maka ia memacu
langkahnya supaya bisa mengambil semua permen yang dilihatnya.

Tanpa terasa Bob sampai di ujung jalan lembah permen lolipop.
Dia melihat gerbang bertuliskan "Selamat Jalan".
Itulah batas akhir lembah permen lolipop.
Di ujung jalan, Bob bertemu seorang lelaki penduduk sekitar.
Lelaki itu bertanya kepada Bob, "Bagaimana perjalanan kamu di lembah permen lolipop?
Apakah permen-permennya lezat? Apakah kamu mencoba yang rasa strawberry?
Itu rasa yang paling disenangi. Atau kamu lebih menyukai rasa cokelat chip? Itu juga sangat lezat."
Bob terdiam mendengar pertanyaan lelaki tadi.
Ia merasa sangat lelah dan kehilangan tenaga.
Ia telah berjalan sangat cepat dan membawa begitu ba nyak permen lolipop yang terasa berat di dalam tas ranselnya. Tapi ada satu hal yang membuatnya merasa terkejut dan ia pun menjawab pertanyaan lelaki itu,
"Permennya? saya lupa makan!"

Tak berapa lama kemudian, Bib sampai di ujung jalan lembah permen lolipop.
"Hai, Bob! Kamu berjalan cepat sekali. Saya memanggil-manggil kamu tapi
kamu sudah sangat jauh di depan saya."
"Kenapa kamu memanggil saya?" tanya Bob.
"Saya ingin mengajak kamu duduk dan makan permen anggur bersama.
Rasanya lezat sekali. Juga saya menikmati pemandangan lembah, indah sekali!"
Bib bercerita panjang lebar kepada Bob.
"Lalu tadi ada seorang kakek tua yang sangat kelelahan. Saya temani dia
berjalan. Saya beri dia beberapa permen yang ada di tas saya. Kami
makan bersama dan dia ba nyak menceritakan hal-hal yang lucu.
Kami tertawa bersama." Bib menambahkan.

Mendengar cerita Bib, Bob menyadari betapa ba nyak hal yang telah ia
lewatkan dari lembah permen lolipop yang sangat indah.
Ia terlalu sibuk mengumpulkan permen-permen itu, sehingga ia sampai lupa memakannya dan tidak punya waktu untuk menikmati kelezatannya karena ia begitu sibuk memasukkan semua permen itu ke dalam tas karungnya.

Di akhir perjalanannya di lembah permen lolipop, Bob menyadari suatu hal
dan ia bergumam kepada dirinya sendiri, "Ternyata ini bukan tentang
berapa banyak permen yang telah saya kumpulkan.
Tapi tentang bagaimana saya menikmatinya dengan berbagi dan berbahagia."
Ia pun berkata dalam hati, "Waktu tidak bisa diputar kembali."
Perjalanan di lembah lolipop sudah berlalu dan Bob pun harus melanjutkan kembali perjalanannya.

Dalam kehidupan kita, banyak hal yang ternyata kita lewati begitu saja.
Kita lupa untuk berhenti sejenak dan menikmati kebahagiaan hidup.
Kita menjadi Bob di lembah permen lolipop yang sibuk mengumpulkan permen tapi lupa untuk menikmatinya dan menjadi bahagia.

Pernahkan Anda bertanya kapan waktunya untuk merasakan bahagia?
Jika saya tanyakan pertanyaan tersebut kepada teman-teman saya,
biasanya mereka menjawab, "Saya akan bahagia..... ......nanti pada
waktu saya sudah menikah, nanti pada waktu saya sudah punya anak, nanti saat saya sudah memiliki rumah sendiri... nanti pada saat saya telah meraih semua impian saya, nanti pada saat penghasilan saya sudah sangat besar, nanti....... ...... dan nanti....... ........"

Pemikiran ' nanti ' itu membuat kita bekerja sangat keras di saat ' sekarang ' .
Semuanya itu supaya kita bisa mencapai apa yang kita konsepkan tentang masa ' nanti ' bahagia. Terkadang jika saya renungkan hal tersebut, ternyata kita telah mengorbankan begitu ba nyak hal dalam hidup ini untuk masa ' nanti ' bahagia.
Ritme kehidupan kita menjadi sangat cepat tapi rasanya tidak pernah sampai di masa ' nanti ' bahagia itu.
Ritme hidup yang sangat cepat... target-target tinggi yang harus kita capai,
yang anehnya kita sendirilah yang membuat semua target itu... tetap semuanya itu tidak pernah terasa memuaskan dan membahagiakan.

Uniknya, pada saat kita memelankan ritme kehidupan kita; pada saat kita
duduk menikmati keindahan tanaman atau pohon-pohon di beranda depan rumah kita, pada saat kita duduk sambil berbincang-bincang dan mendengarkan cerita lucu anak-anak kita, pada saat makan malam bersama keluarga, pada saat kita duduk berdiam diri menghampiri Tuhan atau pada saat membagikan beras dalam acara bakti sosial tanggap banjir;
terasa hidup menjadi lebih indah.

Jika saja kita mau memelankan ritme hidup kita dengan penuh kesadaran;
memelankan ritme makan kita, memelankan ritme jalan kita dan menyadari
setiap gerak tubuh kita, berhenti sejenak dan memperhatikan tawa indah
anak-anak bahkan menyadari setiap hembusan nafas maka kita akan
menyadari begitu ba nyak detil kehidupan yang begitu indah dan bisa disyukuri.
Kita akan merasakan ritme yang berbeda dari kehidupan yang ternyata jauh lebih damai dan tenang. Dan pada akhirnya akan membawa kita menjadi lebih bahagia dan bersyukur seperti Bib yang melewati perjalanannya di lembah permen lolipop.

81 comments:

  1. ceritanya bagus banget mbak...nice story :)

    ReplyDelete
  2. eeeeehhh..aku kok ngiler sama pangsit kuahnya mbak... nyam..nyam..nyam...

    ReplyDelete
  3. tulisan yang bagus sekali BU
    jadi kangen keluarga di kampung. :)
    ah ga lama lagi lebaran, bisa ketemu deh :)

    terima kasih sharingnya Bu.
    semoga seha dan happy selalu bersama keluarga

    salam
    dc

    ReplyDelete
  4. Betul ya Bu...hidup ini harus dinikmati, mencari uang kan untuk hidup, bukan hidup untuk mencari uang...karna itu makan yang enyak-enyak...^_^..
    makasih sharingnya Bu..

    ReplyDelete
  5. Wahhh bagus banget Mba... makasih banyak...

    ReplyDelete
  6. makasih sharingnya mbak...
    setiap detik dari 'nafas' kita ini harus kita nikmati ya mbak....
    remindernya kenceng banget mbak, nuhunnn....

    ReplyDelete
  7. TFS memang selayaknya menikmati dan bersyukur atas karunia NYA.

    ReplyDelete
  8. iya saya dapet dari temen langsung tersentuh bacanya...

    ReplyDelete
  9. amien terima kasih ....
    mudah2an kita semua selalu dalam lindungan Allah yah.....

    ReplyDelete
  10. iya say minimal harus berimbang....
    berjuang dan menikmati...jangan berat sebelah...

    ReplyDelete
  11. iya say sami2....
    kayaknya emang dunia dan akhirat berimbang...berjuang dan menikmati juga berimbang....

    ReplyDelete
  12. thanks artikelnya mbak.. memang benar, banyak hal dalam hidup yang bisa kita nikmati..

    ReplyDelete
  13. TFS, bersyukur adalah satu hal gampang yang amat sangat sulit di sadari..padahal susah, senang itu semata ujian yang selalu terselip nikmat didalamnya :D

    ReplyDelete
  14. Thank you, bagus banget critanya. Apa yg dihadapi sekarang senang, susah, kesepian, kesulitan dan tetap berdoa pada yg memberi hidup pasti ada nikmat dan berkah ya mba. Hiks pengalaman pribadi.....

    ReplyDelete
  15. yup, bener sekali, happiness is a journey not a destination, thanks for sharing

    ReplyDelete
  16. baru aja mau bilang "aku tiap hari makan permen koq"...ternyata cerita ttg Bob & Bib hehehe

    ReplyDelete
  17. makasih sharingnya .... bermanfaat sekali untuk direnungkan .....

    ReplyDelete
  18. iya sih mbak, kita memang perlu menikmati hidup ini jg selain bekerja. soalnya gak tahu kapan waktunya akan tiba.

    tapi susah jg ya... kalo spt pekerja dgn upah sedikti, mau tidak mau mesti kerja long hours biar nutup kebutuhan dapur dan kali biaya sekolah anak. lha kalo begini gimana dong?

    ReplyDelete
  19. thx Mbak, hidup ini singkat jd harus benar2 di pergunakan dan di nikmati.

    ReplyDelete
  20. Inih nih yg seringkali kita lupakan. Tenkyu mbak pencerahannya.

    ReplyDelete
  21. keren ceritanya, Tante....
    hebat yang bikin ceritanya!

    ReplyDelete
  22. iya say setiap kesempatan kita bisa bersyukur maka nikmatnya akan bertambah...

    ReplyDelete
  23. iya betul say.... kayaknya kita gak boleh pesimis menghadapi hidup ini...

    ReplyDelete
  24. sama sama say.... bener banget apa katamu...

    ReplyDelete
  25. gimana neh yang abis tambah umur ? pa kabarnya ?

    ReplyDelete
  26. nah itu bisa panjang menelaahannya...
    karena kadang orang juga hiduo dalam lingkaran tak terputus...

    ReplyDelete
  27. sama sama say....
    kayaknya kita kudu balance yah antara usaha dan menikmati.

    ReplyDelete
  28. Tfs mba,bagus banget nih makna ceritanya..

    ReplyDelete
  29. iya say biar kita bisa seimbang antara kerja dan genieten van het leven....

    ReplyDelete
  30. tfs, mbak...
    bagus & bener juga ya? :|

    ReplyDelete
  31. maknanya bener2 dalemmm.. TFS mbak :D

    ReplyDelete
  32. TFS...
    Intinya bikin hidup lebih hidup...

    ReplyDelete
  33. duh warna2nya menggiursharingnya jg bagus. TQ

    ReplyDelete
  34. Nice story Mbak, kembali diingatkan untuk selalu menikmati hidup.......

    ReplyDelete
  35. ya seimbang ajah antara usaha dan menikmati hidup say... duh itu dia yang sulit...

    ReplyDelete
  36. kadang yang suka terlena ama kerja melulu itu yang workaholic.... ya ?

    ReplyDelete
  37. bener mbak, kita kadang2 terlalu memikirkan masa yang akan datang dan lupa menikmati hari2 yang dilalui

    ReplyDelete
  38. thanks for sharing mbak esther...
    ada benarnya.

    ReplyDelete
  39. permen yang sangat berarti maknanya.... TFS ..., GBU

    ReplyDelete
  40. iya say dan waktu itu gak pernah kembali...

    ReplyDelete
  41. iya say...sayang kalau kita melewatkan masa2 indah tsb tanpa kita sadari

    ReplyDelete
  42. iya bener banget mbak...makasih ceritanya

    ReplyDelete
  43. iya say, mudah2an yah kita gak sampai lupa menikmati hidup...

    ReplyDelete
  44. nice story...

    bener banget kata-2 ini : ".... menyadari setiap hembusan nafas maka kita akan menyadari begitu banyak detil kehidupan yang begitu indah dan bisa disyukuri."

    ReplyDelete
  45. benar bu cerita ibu, jadi menyadarkan kita kita ... tfs ya bu..

    ReplyDelete
  46. sama sama say..... apa kabarnya ? baik2 aja kan ?

    ReplyDelete
  47. Alhamdullilah mbak bisa diberi kesempataan membaca artikel ini karena selama ini kehidupan saya like bob....jadi nyadar lah
    untuk berubah sedikit demi sedikit...

    ReplyDelete
  48. secaragak sadar emang kita cenderung begitu...
    apalagi kalau tinggal di Jakarta...

    ReplyDelete
  49. alhamdulillah baik bu.. cuma perut udah kerasa berat.. apalgi kalo hamil besar musim panas gini, kerasa banget.. pengennya tiudran aja.. makasih bu...Btw, Bu esther juga sehat ya insyaallah.. amiin..

    ReplyDelete
  50. wah bentar lagi yah lahiran....
    wah iya musim panas hamil gede , jadi makin gerah ajah emang, mudah2an sehat dan lancar melahirkannya ya say...
    ibu dan anak sehat semua...amien.

    Alhamdulillah kami sehat2 ajah, lagi sebuk dikit maklum ada ananda disini, udah seminggu.

    ReplyDelete
  51. Iya nih Bu.. due datenya sih pertengahan september.. makasih doanya Bu ...Amiin...
    Wah.. seneng ya Bu ada ananda ... jalan jalanterus nih.. dan pasti ananda seneng banget dimasakin terus sama ibunda yg jago masak yg enak enak... hhhmmm.....

    ReplyDelete
  52. heheheheheh.....
    saya juga kangen banget seh emang ama ananda,ngobrol2 ama dia tuh seru....penuh perhatian ama emaknya....

    ReplyDelete
  53. assalamualikum bunda maaf kemarin salah ketik nama bunda esterlina ternyata esterlita gpp ya bunda...istri saya pengen banget resep pangsitnya bunda ...biasa katanya sich inget jakarta he he he....boleh nich bunda lita yang di sayang Allah

    ReplyDelete
  54. ada di bagian resep, silahkan lihat disana ya...

    ReplyDelete