Sabtu, 03 Maret 2012
Kami berencana menjelajahi Salalah, dan sekitarnya, selama enam hari. Cerita mengenai kota Salalah akan saya post bersambung agar tidak terlalu panjang; bahkan besar kemungkinan akan di-post berselang-seling dengan cerita lain, biar bervariasi dan tidak melulu tentang perjalanan.
Tiba di Salalah
Setelah sekian jam perjalanan sejak transit di Gafthain dan beberapa kota kecil , akhirnya kami melewati juga Thumrait, kota terakhir sebelum Salalah. Isi bensin dulu yok....
Ups, ternyata hampir semua pemilik mobil punya ide sama: Mampir ke pom bensin!
Maka, panjanglah antreannya, dan ramai sekali bak pasar baru buka. Soale, selain berebut isi bensin dan menguras isi perut (alias ke toilet), kita juga sibuk masuk-keluar grocery dan rumah makan yang enak banget briyani-nya.
dst...
silahkan klik : (tolong klik ratingynya juga ya buat saya.....makasih)
Ke Salalah, Siapa Mau Ikut.... (Part 2)
.
ikut dong.. bayarin ya mbak..
ReplyDeletewuih panjang nian makam nabi imran..
ReplyDeleteitu jalan2nya ga kalah sama orang mudik lebaran dimari..
dan itu mbak pohon yang berbunga pink mirip disini juga ya.. lupa namanya..
itu dia seru lihatnya juga... unik, ntar makam nabi Daud buat next post...
ReplyDeletewah kita kalau jalan semua keperluan dibawa just incase semua, yang kepake paling 75 % ajah xixixix tapi gak kapoks heran deh....
ReplyDeleteheran makam orang disini malah dikultuskan loh..
ReplyDeletehore ada makan nabi daud.. nabi paling ganteng katanya..
pulang liburan cucian segunung ya?
ReplyDeleteeh salah nabi ayub... duh maap.... saya demen kesana sampai 3 kali mengingat penderitaan belio yang kena kusta...
ReplyDeleteoh engga terlalu karena kita di salalah ke laundry... lumayan laundry nya murmer bagus..
ReplyDelete