Wednesday, October 29, 2008

Kembali ke wadi.

Photobucket
Setelah selesai menikmati pemandangan di Summit Khab As Shamis kami turun kembali ke wadinya buat nyari tempat yang teduh dan berpiknik buat makan siang.
Salah satu foto favorite aku adalah foto diatas.

Perjalanan menurun beneran ternyata terasa lebih cepet rasanya dari pada tadi naiknya, biasa deh kalau pulang kan terasa lebih cepat tapi foto2 yang diambil ternyata juga tidak sama dengan ketika kami tadi berangkat, posisi duduknya kan beda.
Photobucket
Foto Gorgenya malah terekam dengan baik, satu angle terlihat seolah tak ada jalan melewati gorgenya tapi di angle lain tampak jelas jalanannya, kebayang kalau jalan sendirian, dari kejauhan bisa dianggap jalan buntu.

Ternyata banyak tempat2 yang bisa dipakai buat piknik, yang terlindung dari matahari ketika siang seperti ini.
Entahlah yah kalau kemping disini, yang pasti kudu banyak biar gak serem. Soale pastinya kalau malam gelap banget, karena dicelah wadi gak bakalan lampu kota kliatan. Juga kalau tiba2 hujan serem juga deh kena banjir bandang...
Kayaknya kemping disini beneran kudu dihitung waktunya jangan pada musim hujan.

Masih pemandangan batuan disini, pikniknya postingan abis ini.

kenaikan sewa tempat tinggal

Meneruskan cerita tentang sewa rumah yang saya posting DISINI.

Sekedar ajah cerita lagi kali ini mengenai kenaikan sewa rumah.
Disini ada juga peraturan yang mencegah kenaikan sewa semena mena, kayak tahun lalu pemerintah menetapkan hanya boleh naik 7% tapi tahun ini boleh naik hanya 5%, lumayan banget kan ?
Hanyaaaa....
Pada prakteknya para landlord suka nakal, apalagi yang menyewakan villa,
apartemen biasanya lebih tertib.

Biasanya tenant lama ketika akan memperpanjang kontrak sewanya diberi tau oleh owner/landlord, kalau kenaikan sekian persen karena peraturan pemerintah, jadi kita bayar segitu.
Sulitnya buat tenant baru harga sewa tempat tinggal itu beda banget, mereka kena harga sewa baru yang gak kira2 mahalnya.

Kayak satu apartemen, dimana tenant lamanya tahun lalu hanya bayar 93 ribu dhs pertahun, tahun ini dia bayar sekitar 97.65 ribu dhs.
Sedangkan apartemen ini ditawarkan pada tenant baru dengan harga 120 ribu dhs...
Dan jangan kuatir, banyak yang minat...
Gak cepet, langsung ilang...

Gossip lain beredar sehubungan dengan banyak owner yang serakah, agar sewa rumah dapetnya gede, maka mereka bikin peraturan bahwa tenant lama hanya boleh 3 tahun ajah tinggal atau setelah 3 tahun mereka harus mengikuti harga sewa baru...
Kaco kan kalau gini...
Tapi ternyata hal ini masih bisa naik banding ke pengadilan karena emang itu trik busuk dari landlord saja, dan pemerintah disini juga gak menyetujuinya.

Jadi sementara ini kami masih bisa nafas lega karena pemerintah masih melindungi tenant lama dengan kenaikan apartemen hanya boleh 5 %...
Lain halnya dengan villa, katanya seh lebih ribet lagi karena di villa urusannya person to person, jadi lebih suka2 landlordnya ajah naikin sewanya, kalau apartemen landlordnya "lawan" sekian puluh penyewa, kayaknya gak bisa semena mena gitu ajah.

Kebetulan pula pemilik gedung ini adalah anaknya penguasa tertinggi dinegara ini, jadi besar harapan kami kalau sewa gedung kami gak bakal ada keribetan dikemudian hari.
Maklum biar berasa gak nyaman dengan tinggal dilantai 17 tapi lokasi apartemen kami tuh asyiknya, deket dengan mall, 3 supermarket dan terutama 7 menit jalan ke kekantor suami....

Tuesday, October 28, 2008

Tempat Tinggal di AD.

foto taken from : http://web.mac.com/KPaup/apartment_cartoon.jpg. Thank you.

Udah bukan rahasia lagi kalau yang namanya nyari tempat tinggal tuh bukan main susahnya di UAE, terutama Dubai dan Abu Dhabi.
Tapi mulai beberapa saat lalu imbasnya kena juga ke kota terdekat Dubai yakni Sharjah dan bahkan Al Ain yang letaknya berbatasan dengan Oman.
Selain mahalnya villa dan apartemen juga emang jarang yang kosong, rata2 semua berpenghuni. Yang ada ya yang sedang dibangun tentunya.
Kalau baca kata Villa itu bukan seperti di Indonesia, yang namanya villa diUAE adalah rumah yang terletak diatas tanah.
Jadi tipe hunian di UAE itu villa dan apartemen.

Kalau di Dubai masih banyak pembangunan baru jadi mungkin beberapa tahun lagi problem bisa solve, hanya saja harga sewa apartemen di Dubai juga lumayan mahal, maklum kota besar.
 
Kalau di Abu Dhabi, problem tempat tinggal ini rada sulit diatasi, karena kota AD kan terletak dipulau kecil, jadi ya gedungnya itu2 ajah, paling diruntuhkan yang lama dibangun gedung baru...
Pelebaran kota ya kudu ke mainland, juga ada pulau2 kecil yang sekarang dibangun apartemen, antara lain Rheem island.
Yang merambah ke area mainland di industrial area yakni area Musaffah.

Banyak mulai dibangun villa dan apartemen disana hanya ya lumayan jauh kalau masuk kota ADnya, kira2 30 menit lah kalau gak pake macet.
Rumah duta juga pindah ke Musaffah, yang mayan jauh, tapi ya enaknya bisa luas2 rumahnya maklum daerah baru.
Gak enaknya daerah baru ya masih gersang, kalau badai debu ampun deh, kan belum banyak pohon2nya soale, summer juga bakalan lebih panas pastinya disana.

Mudah2an seh kalau Rheem Island , Musaffah dan beberapa proyek lainnya sudah jadi dan bisa dihuni, minimal problem tempat tinggal agak berkurang, kasihan juga seh buat yang masih sulit menemukan tempat tinggal padahal dah berbulan2 dihotel tinggalnya.
 
Saking sulitnya mencari tempat tinggal, akhirnya banyak yang menyewa 1 villa atau apartemen dengan beberapa kamar tapi dihuni dengan 2 atau lebih keluarga, yang dinamakan sharing. Emang seh praktis tampaknya, jadi urusan cari tempat tinggal bisa diatasi dengan cara ini.

Hanya baru2 ajah ternyata keluar peraturan di Dubai bahwa sharing baik di villa dan apartemen dilarang, bahkan akan kena denda baik landlord maupun penyewanya.
Kebayang panik attack yang ada, karena selama ini biasa aman2 ajah bersharing ternyata sekarang dilarang, sedang buat menyewa rumah sendiri kadang juga agak kemahalan....
Berita ini saya baca beberapa hari lalu di koran 7 days, bisa dibaca  :
DISINI.

Dan ternyata hari ini Khaleej Times juga memuat kemungkinan besar larangan ber sharing akan juga berlaku bagi Abu Dhabi.
Bisa dilihat : DISINI

Walah walah bang bang deh, padahal di AD neh problem tempat tinggal beneran udah parah banget. Selain kurangnya tempat hunian kendala lain juga harga sewa yang selangit.
Makanya yang pada udah punya tempat tinggal biasanya jarang ada yang mau ngelepas, bakalan sulit cari gantinya.

Jangan ajah mau pindah ke AD kalau gak diprovide kantor atau gak dicarikan kantor tempat tinggalnya.
Karena banyak contoh soal, ada beberapa keluarga bisa lebih dari 3 bulan masih tinggal dihotel karena belum dapet rumah/tempat tinggal.

Kami ajah sebetulnya pengen pindah dari gedung ini, ke gedung lain, pengen yang lantainya gak terlalu tinggi soale, tapi walah beneran deh kalaupun ada harganya ampun2an mahalnya, tapi kebanyakan seh emang hampir semua apartemen occupied.

Pake jasa broker juga kata temen2 seh kalau gak dapet broker yang baik dan benar juga bisa ketipu... entah bener atau engga saya kurang paham tapi jelas pake broker cukup mahal.

Entah bagaimana deh urusannya kalau emang beneran aturan dilarang sharing di AD...
Kasihan buat yang kudu segera cari tempat tinggal, yang emang gak mudah.......
Puyeng deh pokoknya...

Sunday, October 26, 2008

Offroad dari camera teman.

*postingan buat D'ez Journeys. Dedicated to keluarga Samsoedin.*

Arsip Offroad yang ini diambil dari camera keluarga Samsoedin.
Bagus2 fotonya hanya sayang "setengah main", kok batere cameranya habis. Dan gak bawa serep...

Wah pak, kalau kejadian ama saya beneran fatal error deh kalau jalan2 gak bawa cadangan batere atau cadangan memory stick. Maklum udah nyandu banget bikin foto.
Untung masih ada sebagian arsip yang bagus2 bisa diposting disini.
*bisa dipamerkan buat teman2 yang jauh juga lho...*

Buat kami foto2 ini adalah sesuatu yang berharga karena kebetulan mobil Sam berada dibelakang kami, jadi kiprah si prado bisa terekam disini...
Biasanya, mana seh kita punya foto2nya, lha wong perginya sendiri...

Makasih banyak buat keluarga Samsudin buat foto2nya, semoga gak kapoks jalan bersama kami.
Agenda selanjutnya enaknya mungkin offroad ke Hatta Ray, InshaAllah.

Foto2 ini diambil dari awal perjalanan : Sand Falls, Offroad hingga vantage point dan sedikit ketika di Summit, abis itu batere habis....
Dibawah ini slide shownya. :






Thursday, October 23, 2008

akhir minggu ke 4 bulan oktober

Kemarin ada beberapa hal yang perlu ditulis...

Cerita pertama :
M
alam habis buka puasa kami kudu nganterin titipan buat some one di Belanda, ke koleganya masku yang akan pulang.
Kebetulan yang turun ke Le Meredien Hotel hanya masku, aku tinggal ajah di mobil.
Nah dasar gw banget deh, sendirian dengan perut agak full karena buka puasanya makan baso tahu kuah 5 biji dan 1 potong roti breadtalk *rakus yah ? *, penyakit kronis mulai menjalar, maka puleslah aku selama 30 menit..

Akibatnya ketika masku datang dan aku terbangun, halah kebelet pipis banget deh ah.... tapi mau masuk hotel, kata masku rame banget... jadi mending kemana yah ?
Padahal malam itu kami masih banyak banget agenda jadi kalau pulang juga sayang banget...

Maka mampirlah kami ke Kenwood, kebetulan emang butuh sesuatu, tongkatnya vacuum kami rusak jadi beli spare partnya, juga sekalian tanya2 harga ini itu buat temen2 deh pokokenya...
Pengen numpang pipis disana ternyata gak enak juga, pengen ditahan kok gawat...
Akhirnya diputuskan buat pulang ajah deh...
Lagi kami lewat jalan Hamdan, ingetlah kalau Karsih tinggal disana, jadilah aku telpon Karsih buat....nebeng pipis...
heheheh, makasih banget yah say, kalau engga bisa gawat neh...
Lega banget deh rasanya...duh...

Pulang dari Karsih menyusuri Hamdan baru deh ada sesuatu yang menarik...
Hamdan neh termasuk downtownnya AD jadi dari apartemen, kantoran, hotel, restaurant dan toko2 yang non mall, ada dijalan itu, terutama toko emasnya.
Dibagian dimana toko2 emas berjejer, beneran baru kali ini lihat , hiruk pikuknya orang di toko emas itu hingga dampaknya ke parkiran dan jalan diHamdan Street ini, macet banget.
Beneran asli bikin melongo banget....
MashaAllah deh orang beli emas kok kayak beli apa ajah, dan uniknya gak seorangpun polisi tampak, padahal setiap toko penuh banget ama manusia.
Mulai dari kelas pekerja kasar hingga kelas white colar worker....
Ini gara2 emas kan harganya turun, lumayan banyak dibanding harga bulan lalu seh, jadi bikin heboh pasaran emas juga..

Kalau gak salah beberapa waktu lalu emas 22 karat ditawarkan 105 dhs /gr, sekarang tinggal 82.7 dhs /gr.
Banyak banget orang sengaja memburu beli emas sekarang karena harganya turun banget dan mungkin juga dipicu oleh perayaan India yang akan datang Depavali kalau gak salah...
Biasanya kalau akan perayaan tsb suka turun juga harga emas, meski gak signifikan...
Pasar dunia emang turun kata si mbah yang ngikutin, euro juga turun, tapi dollar naik di Indo....

Saya seh cuman jadi pengamat ajah seh...
Demen lihat orang yang segitunya berburu barang kuning ini dan sampai segitu ngoyonya ngejar barang ini...
Sayang gak brani bikin fotonya, soale malam kan flashnya nyala bisa jadi perhatian orang banyak atau malah bisa dimarahin orang karena bikin foto....
Jadi hanya cerita ajah, tapi percaya deh, aku gak bikin2 cerita lho...
hehehehehe...

*cerita lain masih ada, bersambung yah biar gak kepanjangan*

Summit Wadi Khab As Shamis

Akhirnya sampai juga kami di summit nya.
Puncak Summit ini adalah yang tertinggi yang bisa kita jelajahi, setelah ketinggian wadi terendah sekitar 5 meter dari permukaan laut, maka sekarang adalah 990 m diatas permukaan laut. Lumayan juga udara agak sejuk meski matahari sedang hot2nya bersinar.

Sebetulnya bukan gunung tertinggi yang pernah kami jelajahi.  Ketika kami ke Musandam Utara kami sempet mengunjungi Jebel Hareem sekitar 1600 m diatas permukaan laut dan Jebel Al Akhdar di Western Hajar/Oman sekitar 2000 - 2400 m diatas permukaan laut.

Jika kita ingin meneruskan perjalanan, dari summit ini kita akan terus menuruni bukit ini dengan jalanan yang sangat steep/curam sejauh 7.2 km, beneran kudu hati2 dan kemudian kita akan bertemu dengan post penjagaan Oman.

Pos penjagaan Oman ini terletak di mulut wadi Bieh, yang terbentang dari kanan kekiri, merupakan wadi yang sangat luas dan lebih merupakan plateau yang indah dan subur ketika hujan.
Kita akan diperbolehkan melanjutkan perjalanan kearah kiri yakni ke wadi bieh bagian UAE.
Sedangkan kearah kanan adalah wadi bieh kearah musandam yang hanya diperbolehkan bagi warga oman dan uae saja.
Alasannya ada instalasi militer, dan mereka gak siap dengan border yang pake stempel.

Sebetulnya jika diperbolehkan kita dapat menyusuri wadinya sejauh 6 km, lalu menanjak menuju Rowdah lalu melewati jabal hareem , saygh plateau dan menuju kota khasab.
Sayang jalan tembus ini gak bisa dilalui oleh umum.

Yang dapat kita tembus adalah menyusuri Wadi Bieh wilayah UAE, melewati ainee hike dan celestial wall sejauh 3.5 km, maka kita akan bertemu dengan post penjagaan UAE.
Setelah pos UAE kita akan langsung bertemu dengan tarmac road yang mulus, lalu 12 km kemudian bertemu dengan bendungan dan 6 km kemudian masuk kearah kota RAK (Ras Al Khaimah).
Jelas dibutuhkan pasport bila kita akan menembus border tsb.

Kali ini perjalanan kami hingga summit saja, dan kembali ke wadi sambil mencari tempat yang enak buat makan siang.
Hanya setengah jam kami disini, tapi cukup puas menikmati pemandangan dan tentunya berfoto ria jangan dilupakan...

Slide shownya dapat dinikmati dibawah ini :
 





Foto2 sebagian besar milik kami, ditambah dengan koleksi keluarga Rizal, Anto dan Sam.
Terima kasih atas kebersamaan yang indah ini.

Wednesday, October 22, 2008

di vantage point

PhotobucketAkhirnya tiba diVantage Point juga...
Panas, gersang, gundul...
Maklum deh belum masuk winter.
Mobil mas Anto bagus banget actionnya, nanjak abis..
Ealah, kok pada narcist yah ?

Di vantage point ada penduduk yang tinggal disini, karena meski summernya panas banget suhu disini mah gak sepanas dibawah.
Mereka juga bercocok tanam dimusim dingin di plateaunya.
Ketika kami kesini Desember lalu emang ijo banget diperkebunan mereka...

PhotobucketKliatannya emang pemukiman yang sudah lama dihuni terlihat dari adanya reruntuhan bangunan kuno dan kuburan2 kuno divantage point ini. (background foto kanan atas).

Dikejauhan juga rapih banget parkirannya mobil2 kami semua. Saya juga gak ikutan explore karena ada "keperluan penting" dibalik bukit tadi.
Ah bodo amat deh, yang penting lega...

Ada juga yang demen lihat kambing ternyata disini, maklum beda yah kambingnya, disini mah gondring kambingnya.

Photobucket
Bapak2 ini ternyata pinter mejeng...
Ibu2nya dan anak2nya hanya Cakra yang turun, mungkin karena panas.
Bamby juga ogah, karena kami dah pernah kesini, bahkan sampai ke bagian tertinggi dari tempat ini, ke reruntuhan pemukiman kuno.
*ada dipostingan Dibba1 *

(bersambung ke Summit Wadi As Shammis).

Sebagian besar foto2 adalah koleksi pribadi ditambah dengan koleksi keluarga Samsudin, Rizal dan Anto.

Terima kasih atas kenangan manis selama kita jalan bersama.

Off road 1

Jurnal Off Road.

Hari ke dua pagi jam 10 setelah Bamby dan Nadia terbang lagi, kami berombongan berangkat buat menyusur Wadi Khab As Samshi.

Wadi adalah river beds,  yang asal muasalnya adalah aliran air yang akhirnya membentuk sungai. Tapi juga dengan dorongan dari dalam bumi sisi sungai tsb naik keatas yang akhirnya membentuk celah bukit yang cukup curam seperti yang dilihat selama kami menyusuri wadi ini.

Perjalanan cukup lama ( kira2 1 jam) menyusuri wadi beds ini dengan kondisi jalanan gravel yang yang cukup mulus, dan akhir dari wadi ini adalah adalah vantage point ketinggian 890 m, kemudian high plateau yang biasanya ditanami oleh penduduk lokal sini dan summit yang mencapai ketinggian 990 m diatas permukaan laut.

Pada saat awal menempuh Wadi kita masih bisa pake yang non 4 WD, hanya ketika kita akan menaiki vantage point dan summit, kayaknya tanpa 4 WD agak sulit.
Terutama jika kita akan menuruni summit kearah Wadi bieh.

Perjalanan setelah Summit, adalah jalanan yang cukup steep/terjal, yang betul2 diperlukan 4 WD untuk melewatinya untuk menuju ke arah wadi Bieh.
Wadinya sendiri terletak melintang kanan hingga kiri, sebelah kanan milik Oman dan sebelah kiri milik UAE.
Tepat ketika akan memasuki area wadi Bieh inilah pos penjagaan Oman berada.

Sayang sekali kita sebagai tamu/bukan penduduk lokal UAE ataupun Oman, tidak diperkenankan menembus ke Wadi Bieh.
Alasannya ada instalasi militer.
Bila kita diperbolehkan menyusuri wadi Bieh maka kita akan nembus hingga ke Khasab Musandam dengan melalui Saygh Plateau yang pernah kita datangi sewaktu ke Musandam tahun lalu.

Yang dapat kita tempuh adalah dari Wadi Bieh ke kiri dan kita dapat menembus wadi Bieh wilayah UAE dan masuk check point UAE dan dengan perjalanan selama kira2 30 menit dari cek point tsb kita bisa nyampe ke kota RAK (Ras Al Khaimah) di wilayah UAE Utara.
Perjalanan menembus Check Point ini sudah pernah kita lalui setahun lalu, hanya jurnalnya sampai hari ini belum sempet ditulis.

Kali ini bersama teman2, kita jalan hanya sampai Summit saja karena kita gak ada yang bawa pasport buat menembus kedua check point tsb.
Juga takut anak2 bosen dengan perjalanan jika terlalu lama menyusur wadi.

Perjalanan menembus Wadi buat yang gak biasa terutama anak2 bisa bikin bosen karena yang dilihat hanyalah bukit batuan saja,  tapi buat seorang geologist atau explorer macam kami yang demen lihat alam yang beda dengan yang kita biasa lihat ditempat lain, merupakan suatu perjalanan yang sangat unik tentunya.

Perjalanan kami sengaja berhenti beberapa kali, bikin foto dan membiarkan anak2 explore alam sekitarnya untuk membangkitkan minat anak akan outdoor.
Juga biar perjalanan panjang nya gak membosankan buat mereka.
Pemberentian tahap pertama sengaja gak lama setelah kita memasuki wadinya dan dibawah ini adalah foto2 tahap pertama...

Maaf buat yang bukan penggemar outdoor mungkin slide ini agak membosankan, boleh di skip ajah kok ....




( Bersambung ke  : Offroad 2 )


Sebagian besar foto2 adalah koleksi pribadi ditambah dengan koleksi keluarga Samsudin, Rizal dan Anto.

Terima kasih atas kenangan manis selama kita jalan bersama.

Sunday, October 19, 2008

Camera teman : makan malam hari 1.

Postingan saya tentang makan malam dipantai ini bisa dilihat DISINI.

Kami sempet tuker2an flash memory buat upload foto2 yang dibuat teman...
Ternyata banyak juga yang menarik buat diposting karena ternyata gak dobel...
Asyik juga lihat foto2 teman, terutama apa yang menarik minat teman...
Foto ini dedicated to Rizal, Cut dan Patra.

* font postingan ini juga hasil nanya ama temen, Ratna, I owe you one, makasih banyak ya say...*

Photobucket
S
earah jarum jam :
- Tante satu ini asyik bikin martabak manis.
- kompaknya Ani dan suami, Samsoedin bakar sate...
- ternyata 2 sobat , Cut dan Ita, juga kompak bakarin satenya.
- Patra juga asyik bakarin sate, bravo nak, pinter juga kamu ternyata bakar sate.
- Yah ternyata ada yang asyik makan asinan, nah ini dia keenakan makan asinan trus gak makan nasi.... tau sendiri akibatnya.
Bukan salah asinannya tapi salah yang makan, gak tau diri.
Abisnya enak banget deh Cut kalau bikin asinan, tob markotob, jadi lupa diri.

Photobucket
Lihatnya ka-ki atas kebawah  :
- lihat deh Patra dengan asyiknya bakar sate.
- Mas Anto cari apa yah ? kayaknya piring deh...
- Sama sama minum, Cut berdiri, aku duduk...
aku minum chai latte...sedepp......
- Mas Sam masih asyik bakar sate...

Photobucket
Cerita dimulai dari foto dikiri yang kecil2... :
- Kayaknya Bamby juga nyari piring disposable.
- Ita makannya neat amat pake garpu sendok.... astaga say...
Bamby makan martabak manis mamanya, baru kali ini dia makan, karena sebelumnya aku kan blum pernah bikin. Pertama bikin pas bulan puasa, dia belum ada di AD.
Komen dia.... heheheh pokoke dia suka banget.
- yang dikiri bawah : foto yang lagi menikmati hidangan malam...
Lha Cut kayaknya gak makan juga yah ? pantas sama2 diare, kayaknya sama sama masuk angin....
- foto kanan : gambaran bapak2 yang lagi asyik ngobrol, entah cerita apa seh mereka, kayaknya si mbah kok semangat amat.

Saturday, October 18, 2008

Buat Yang Invite

Sambungan dari : DISINI

Akhir2 ini saya terpaksa banget banyak decline invitation, salah satunya karena invitationnya sering banget tanpa kata perkenalan, MP kosong dan HS kosong...
Juga invitation yang bukan on line buddy *saya hanya accept on line buddy*.

Maafkan bunda yah, soale kalau kayak gini, bingung juga dengan siapa sebetulnya seh saya bersilaturahmi ?
Gak bisa tau siapa anda tapi anda pengen jadi kontak saya...
Rasanya gak fair deh kalau saya dikomplen karena men-decline...

Jadi mau minta tolong neh buat yang invite... biar langsung di accept tuh :
1. online buddy.
Hanya terima online buddy soale...

2. kasih kata perkenalan dong biar afdol ...
Kan ada tuh kolom yang disediakan MP  : "message from you".
Namanya juga berkenalan ya bagusnya kan saling memperkenalkan diri, jadi acceptnya juga enak...

3. Sedapat mungkin MP dan HSnya jangan kosong alias siluman... karena saya gak tau dengan siapa saya menjalin kontak kan ?
Biar sama sama enak, jadi sama2 tau siapa elu, siapa gw...

Tanpa ini semua maaf ajah yah kalau aku decline...
Bukan sengaja mau resek tapi itulah etika berkenalan yang baik dan benar rasanya.
Makasih banyak .....

Friday, October 17, 2008

Piknik Bersama KMMI

Hari ini KMMI mengadakan piknik bersama di taman deket ice rink di daerah C4 yang agak dilua kota yakni di Airport Road.
Enak juga tempatnya hanya kalau menurut diriku kok masih enakan taman ADNOC dideket Corniche karena lebih rimbun.
Tapi ya gpp juga kok disana, seru juga acaranya....

Kebetulan juga saya kebagian masak bikin gule, jadi masak2lah diriku..
Nah kalau inget urusan gule, jadi pengen ketawa deh soale cerita unik bin nyerempet gossip...
Pada prinsipnya seh ceritanya ya tahun sekarang budget gule buat 15 kilo isiannya *daging en tulang* dengan harga 500 dhs tapi dibagi 2 masaknya aku ama Mufidah.
Lha kok tahun lalu aku ditawari bikin gule mula2 dikasih harga 75 dhs untuk 5 kg daging lalu direvisi jadi 100 dhs..., ya aku kagak mau karena bukan mepet banget tapi nombok.
Lalu beredarlah gossip kalau pesan didiriku tuh mahal... sampai kekalanagn KBRI.
(jahat juga yah gossip tuh, padahal kalau tau cerita aslinya kan wajar ajah kalau aku tolak, ngapa juga kudu kerja bakti sementara budget ada kok... terbukti tahun ini harganya jauh banget bedanya ).
Kalau dibanding tahun ini ya heran juga kan ? Makanya saya jadi geli...plus diktilah bagi2 gossip...hehehehehe.
Emang tahun ini harga dah naik dibanding tahun lalu tapi ya gak segede itu juga bedanya dari budget tahun lalu...
Karena dengan budget segitu saya bisa bebas bergerak makanya dari jatah 8 kg isian aku tambah ajah ampe 12kg isian, dengan dibanyakin tulang iga dan lehernya.
*masih heran dan bertanya tanya, kok bisa yah ?*

Hasil karya orang kebelet pengen masak buat KMMI adalah :
Gule , lontong plastik 2 kg beras, telor balado sebanyak 80 buah dengan terong balado, pilus, bronis betty crocker dan gethuk.

Photobucket
Gethuk gula merah dari awal dicetak hingga akan dihidangkan...

Photobucket
Bronis betty crocker pasti jadi, males bikin dari scratch, gethuk gula merah, pilus dengan taburan gula dan coklat *ide baru*.

Photobucket
Gule dengan panci 30 liter, gede yak ?
Yang pasti buat angkat neh gule perlu 2 orang laki2 ....
Isiannya tulangan iga, tulangan leher dan daging shank.
Ternyata pake tulangan leher ajah lebih sedep, rasanya kayak buntut...dan gak berlemak seperti iga.
Kayaknya lain kali aku bikin dari leher ajah, dan gule ini inovasi sendiri, pake tomat, daun bawang dan tumisan bawang bombay buat garnishnya.

Photobucket
Terong dan telor cabe ijo, pedes tapi seger.
Lontongnya orang males, pake plastik yang buat 1 kg gula, lalu panjang plastiknya dibagi 3, isiannya 1 cup tambah 1/3 cup beras. Dipake 2/3 bagian dari kantong dan sisa plastik yang 1/3 bagian dibuang, hasilnya lontongnya empuk..
Jangan kaget dari 2 kg beras jadinya hanya 8.

Photobucket
Ini namanya narsis abis deh ah....
Tadinya gak mau foto, tapi pak Wito maksa , katanya mumpung lain dari biasa... *emangnya pernah ketemu diriku pake daster ?*
Dan Karsih pengen mejeng bersama, maka jadilah neh foto, mana pake diketawain pak Nasuki lagi...

Photobucket
Para tamu nya yang datang ditaman...

PhotobucketPhotobucketHidangannya...banyak banget ternyata yang nyumbang, alhamdulillah.
Tiap tahun khasnya adalah : pasti sate ayam dan kambing, plus gule daging.
Sumbangan yang saya lihat : ada ikan pepes, tumis pare pake teri, mie goreng, sambel goreng ati, ikan asin goreng, sambel, ayam mentega , ayam belado, telor bumbu ijo dengan terongnya..

Komen dikit...  : itu acar kok banyak amat... dan mejanya terlalu sempit kayaknya..., tapi asyik juga tuh ibu2 masih bisa bungkus2.
Meski yang datang gak serame biasanya tapi kliatannya yang ngantre juga terus padat...

Itu ada tas kayak gini, yang super gede, kalau di indo banyak di tanah abang, kalau disini hanya ada di saudi...
Ini temen punya karena summer lalu abis umroh.
Laper mata deh say, pengen punya...buat bungkusnya bedcover kalau kemping...
siapa yang mau belikan diriku yah ?...

Photobucket
Yang pada maem...
Lha rupanya kue2 terkonsentrasi disini...
Dan sayangnya banyak yang gak kebagian kalau gak nyerbu kesini...
Aku ajah mau semangka kudu ngambil disini, maklum ibu dutanya ada ditiker ini.

Photobucket
Anak2pun asyik bakar marshmallow, itu antrian makan atau bungkus yah ?
Dan Karsih tetep berpangkat "ibu asrama" ...
Heheheh bagiin sisa makanan biar adil dan makmur..
Maklum suka ada ajah yang kalau suka ama sesuatu bungkusnya lupa tetangga....

Acara sore ini ditutup ketika magribpun menjelang...
Sayang banget udara masih agak panas hari ini, jadi ketika pulang didalam mobil langsung keringet abis...
Tapi makasih yah KMMI ngadain piknik bareng kayak gini, seneng juga kumpul2 temen2 dan ngobrol2 santai...

Sampai tahun depan yah ? *masih mau koq buatin gule lagi*

Thursday, October 16, 2008

FOTO DIBBA DARI "ATAS".

Pagi hari abis sarapan kita langsung ke lapangan parkiran hotel yang disamping, yang emang dikhususkan buat landasan ultralight ini.
Bamby punya jadwal jam 9 pagi buat terbang, dan bakalan moto2in Ziggy Beach yang ada Six Senses Evason Hideaway.
Juga pantai Dibba yang cantik serta kata Bamby ada blue Lagoon yang masih belum terjamah turis...karena letaknya tersembunyi banget.
*kalau dah gini jadi pengen banget deh naik ultralight ini*

Photobucket
Disini yang namanya pantai Ziggy itu...
birunya lautan emang bikin ngiler tapi kayaknya masih gersang banget deh...
Pastinya kalau summer kesini gerah banget dah, pantas mereka banting harga saat summer.

Photobucket
Lihat deh kan bener masih gersang sekelilingnya...
padahal mayan mahal ratenya...
*SILAHKAN KLIK LINKNYA DIATAS*

Photobucket
Nah kliatan villa2 kecil dengan privat pool...
kayaknya asyik juga annive ke 25 disini.. *ngayal.com*
mahal ah....

PhotobucketKayaknya ini perumahan buat pegawainya, soale akses masuk ke daerah ini hanya dari laut yang untuk umum, kalau dari darat yang bukan tamunya hideaway ini gak boleh masuk sejak dipintu gerbang dibalik bukit ini.

Photobucket
Ini jalanan yang saya bilang, lewatin bukit ini dulu baru masuk ke jalan raya besar yang menuju kekota Dibba atau ke Wadi Bieh.
Waktu Desember kemari baru ajah dibangun jalanan ini.

PhotobucketPerjalanan ultralight lanjut ngintip ke blue lagoon....

PhotobucketWalah ternyata jaman dahulunya ada pemukiman disini....
Kebayang aksesnya dari mana yah ? laut ? atau mungkin emang dulunya desa nelayan... ?
lihat foto bagian bawahnya , ada reruntuhan rumah kuno...

Photobucket
Blue Lagoon...
Cantik kan beachnya dan bersih banget kayaknya, maklum belum terjamah...
Entah yah kalau winter, bisa kesini dengan sewa boat...
Kemping disini kalau rame2 enak kalau sendiri serem...soale kalau malam pasti gelap banget.

PhotobucketPerjalanan lanjut lagi ke pantai areanya Dibba Golden Tulip...
Yang biasa kami lewati ketika jalan kaki pagi...

Photobucket
Bukit tinggi ini yang masih menantang buat aku untuk didaki...
tapi sampai sekarang belum kesampaian...
waktu maret udah didaki separuh tapi patah balik karena ternyata batuannya besar2 dan kayaknya salah jalan.
Kemarin ini gak sempet udah keburu sakit...juga masih panas udaranya.
Ntar Desember kalau kesini kayaknya seru deh bakalan dijabanin naik...dan lihat blue lagoon.

Photobucket
nhaa yang kemping udah kliatan dari atas...
cukup warna warni yah tendanya...

Photobucket
Nah ini remainingsnya yang juga sering kami datangi kalau jalan pagi...
cukup besar komplex penghunian kuno disini, bahkan ada yang sampai keatas bukit segala...

Photobucket
Foto atas adalah jalan yang kami tempuh maret lalu hanya ternyata gak semulus kalau tampak dari atas... batuannya gede2 jadi serem tergelincir, makanya patah balik, harusnya naik dari remainings yang ada digambar atasnya tadi.

Remainings yang ini sering dipakai orang buat berlindung kalau berkemah, dibikin atap dari terpal...terutama kalau pas angin besar, aman seh soale kan ada temboknya walau hanya dibikin dari batu2an yang disusun.

Photobucket
Ini foto2 kami hiking maret lalu, lihat ajah batuannya gede2 kan ? kalau dari udara gak kliatan gede yah ?

Photobucket
Dan ini foto2 remainingnya ketika kami pergi maret lalu... unik kan batuannya ditumpuk gitu ajah lalu rongga2nya ditutup dengan batuan kecil, ada juga yang dilem dengan pasir yang dicampur sesuatu agar kebih kuat..
kayaknya jaman itu belum ada semen...
Atapnya biasanya dari dahan kurma, makanya udah rusak duluan tapi dindingnya yang terbuat dari batuan masih awet.
Sebetulnya puing2 ini sebelum gempa besar di Oman masih lebih utuh lagi, sayang beberapa tahun lalu ada gempa hingga puing2 ini banyak yang hancur terutama yang terletak disisi bukit.
Sayang tampaknya pemerintahnya belum menjamah puing2 buat situs arkeologikal.

Photobucket
Judule ngintip yang kemping...
Untung gak ada yang lagi nude... hahahahah
engga ah disini mah gak boleh.

PhotobucketPhotobucketKenapa menjauh lagi ? karena tadi muter2 diatas yang kemping...
kayaknya si tuannya neh sekalian promosi ama yang kemping...

PhotobucketCantik emang kalau dari atas gini...
Bukit itu yang biasa dipakai ber offroad...
kami pernah naik keatas bukit itu, halah capeknya karena pasirnya loose banget jadi langkah kita berat juga...

Photobucket
Mulai menuju kearah hotelnya..., tanda perjalanan hampir usai.

Photobucket
Nah ini hotelnya dan lihat deh dibelakang hotelnya itulah pemakaman kuno , makam para syuhada dijaman perang terhadap nabi palsu.
Konon dulu lapangan seluas itu semua makam tapi kan karena dah lama banget ya banyak yang udah tak lagi bernisan, eh ya dijadikan ajah rumah tinggal...
Kok brani yah ? gw mah engga deh...

Photobucket
Udah deket hotelnya ...
Biasanya seh dari balkon kamar, kita bisa fotoin dan hasilnya bagus banget...
Jadi inget cerita pertama kami mau nginep disini, kan aku tanya ama hotelnya per telepon.
tanya : Bagaimana apa bisa dapet kamar yang ngadap laut ?
Kata hotelnya : semua kamar ngadap laut...
Ketika datang : ya emang semua ngdap laut, lha kalau gak ngadap laut apa mau ngadap kuburan kuno ?

Ketika ajak temen2 kesini aku gak bilangin kalau gak enaknya hotel ini ya sebelah kuburan kuno, takut pada gak brani piknik malam2...
Tapi ketika sampai hari terakhir gak ada yang nanya, akhirnya aku buka ajah rahasia, ternyata gak pada merhatikan...
tau gitu gak usah dibilangin....

Photobucket
Kita yang nunggu dibawah...para orang tua dan anak2 yang nunggu giliran terbang...

Photobucket
Aduh itu emaknya Bamby, segitu semangatnya dadahin anaknya...
Payah deh ...aku pengen banget jadinya naik ultralight ini...
hanya hari ini dia hanya bisa terbang ampe jam 10 jadi kalau mau ntar sore atau besok pagi...

PhotobucketAkhirnya mendarat juga, setelah kurleb 15 menit terbang, malah kesempatan kedua ini suka dilamain ama si pak pilot...
biasa bonus.
Ternyata abis ini peserta keduanya lama gak bisa terbang karena angin...
Jadi hanya Nadia yang terbang, yang 2 lagi ntar sore...
Akhirnya daku mau booking ajah buat besok deh pagi sebelum kita cek out. Biar ntar sore anak2 ajah yang naik duluan...

PhotobucketPhotobucketSedikit foto2 tentang kuburan kuno itu...
Disini mah gak dibikin angker kayak di Indo, dipager ajah engga jadi kesannya malah kayak kuburan tak terawat yang digusur juga engga, dibiarkan rusak ajah dengan sendirinya...
Jadi enak ajah orang juga melintasi tempat ini terutama yang nisannya dah gak ada...
Padahal disini terbaring ribuan makam para syuhada yang berjasa membela agama Islam, hanya karena emang dibiarkan begitu saja dan sudah lama/kuno,  ya nisannya udah banyak yang pada rontok...
Malah dibagian sisi2nya area ini udah dibangun perumahan.
Salah satu perumahannya malah lux banget pake ada kolam renangnya, ini kata Bamby yang lihat dari atas...
sayang gak sempet difotoin...

Mungkin suatu area pemakaman itu angker apa tidak juga tergantung bagaimana masyarakat memperlakukannya, buktinya disini orang lewat anteng ajah, kita piknik atau orang2 lain kemping juga just next door ajah dengan area ini, gak kerasa singit2 samsek, malah gak ada yang nyadar kalau disitu kuburan.
Coba di Indonesia, yang ada malah pada kesambet atau kesurupan bahkan dibikin arena mistis lainnya....
Itu anehnya....saya jadi mikir sendiri kenapa begitu ? Mungkin karena dikondisikan angker trus jadi beneran angker kayaknya...

(BERSAMBUNG).